Hakekat dan ruang lingkup sejarah

Advertisement

Secara etimologi, kata sejarah berasal dari bahasa Arab syajarah (syajaratun) artinya pohon. Di Indonesia sejarah dapat berarti silsilah, asal-usul, riwayat, dan jika dibuat skema menyerupai pohon lengkap dengan cabang, ranting, dan daun. Di dalam kata sejarah tersimpan makna pertumbuhan atau silsilah.

Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli sejarah ternyata tidaklah sama dalam hal isi, taraf dan tujuannya. Namun, dapat diambil beberapa unsur pokoknya, yakni adanya peristiwa, kisah, dan ilmu sejarah. Dalam hal ini, R. Moh. Ali menyimpulkan definisi sejarah sebagai berikut.
  • Sejarah yaitu ilmu yang menyelidiki perkembangan peristiwa dan kejadian-kejadian di masa lampau. 
  • Sejarah yaitu kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan manusia, yakni menyangkut perubahan yang nyata di dalam kehidupan manusia. 
  • Sejarah yaitu cerita yang tersusun secara sistematis (teratur dan rapi).
Untuk mengungkap kehidupan manusia masa lampau, sejarah telah memformulasikan dalam enam pertanyaan, yakni sebagai berikut.
  1. What (apa), yang menunjuk kepada peristiwa yang terjadi pada masa lampau. 
  2. Who (siapa), yang menunjuk tentang tokoh atau orang yang terlibat dalam peristiwa. 
  3. When (kapan), menunjuk waktu terjadinya peristiwa tersebut. 
  4. Where (di mana), menunjuk kepada tempat peristiwa terjadi. 
  5. How (bagaimana), menunjuk kepada proses terjadinya peristiwa tersebut. 
  6. Why (mengapa), menunjuk kepada keterkaitan sebab akibat peristiwa tersebut.
Sejarah sebagai peristiwa
Sejarah sebagai peristiwa yang tidak mungkin terulang lagi (einmalig= terjadi sekali saja). Dengan kata lain, sejarah sebagai peristiwa, hanya sekali terjadi (einmalig).

Sejarah sebagai kisah
Sejarah sebagai kisah adalah sejarah yang menyangkut penulisan peristiwa tersebut oleh seseorang sesuai dengan konteks zamannya dan latar belakangnya. Sejarah sebagai kisah dapat dikisahkan atau ditulis lagi oleh siapa saja dan kapan saja sehingga ada proses berkelanjutan. Sejarah sebagai kisah adalah sejarah yang dapat terjadi berulang kali, karena kisah dari suatu peristiwa tersebut dapat ditulis oleh siapa saja dan kapan saja.

Sejarah sebagai ilmu
Sejarah juga termasuk ilmu tersendiri, karena memiliki persyaratan sebagai ilmu, yakni:
a. Memiliki Tujuan
Ilmu memiliki tujuan sendiri untuk membedakan dengan ilmu yang lain. Artinya, dengan memiliki tujuan, sesuatu ilmu akan dibatasi oleh objek material atau sasaran yang jelas. objek kajian sejarah adalah kehidupan manusia masa lampau, yang selanjutnya dapat dikaitkan dengan kehidupan masa sekarang dan masa yang akan datang sebagai kontinuitas kehidupan. Sejarah memiliki ruang lingkup yang jelas, yakni apa yang dipikirkan, dilakukan, dan dirasakan oleh manusia.

b. Memiliki Metode
Sejarah memiliki metode tersendiri dalam kerangka penelitiannya, yakni metode sejarah meliputi pengumpulan, mengadakan penilaian sumber (kritik), penafsiran data dan penyajian dalam bentuk cerita sejarah (historiografi).

c. Pemikiran yang Rasional
Ilmu hanya dapat dipahami dengan akal pikiran yakni dengan menggunakan penalaran yang sehat. Analisis yang dilakukan terhadap sejumlah pengetahuan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat diterima oleh aturan-aturan logika untuk mencapai suatu kesimpulan. Proses penyimpulan itu disebut penalaran. Sejarah diusahakan sejauh mungkin mendekati seperti peristiwanya. Hal ini dapat dilakukan dengan analisis data secara ilmiah dengan menggunakan rasio.

d. Penyusunan yang Sistematis
Penyusunan secara sistematis memungkinkan pengetahuan yang diteliti saling berkaitan dengan bidang ilmu lain sehingga merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan satu sama lain. Penyusunan secara sistematis pengetahuan sejarah mulai dari langkah yang pertama (pengumpulan sumber) sampai dengan yang terakhir (penulisan sejarah sebagai kisah).

e. Kebenaran Bersifat Objektif
Sejarah sepanjang menyangkut tentang fakta adalah objektif. Oleh karena fakta sejarah adalah objektif, maka penulisannya harus berdasarkan fakta tersebut. Dengan demikian, sejarah memiliki kebenaran objektif.

0 Response to "Hakekat dan ruang lingkup sejarah"

Posting Komentar

wdcfawqafwef