Bukti interaksi kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia

Advertisement

Melanjutkan postingan terdahulu tentang teori masuknya budaya Hindu-Budha di Indonesia, maka postingan berikut tentang bukti-bukti adanya interaksi antara budaya Hindu-Budha dengan budaya asli Indonesia. Adanya proses interaksi antara budaya Hindu-Budha dengan budaya asli Indonesia dapat dilihat dari bukti-bukti sebagai berikut :

Ditemukannya arca Buddha dari perunggu di Sempaga (Sulawesi Selatan). Arca Buddha ini, merupakan bukti tertua adanya pengaruh budaya India di Indonesia. Dilihat dari ciri-cirinya, arca tersebut diperkirakan berasal dari langgam Arca Amarawati, India Selatan (abad 2–5 SM). 
  • Arca sejenis juga ditemukan di Jember, Jawa Timur dan di Bukit Siguntang (Sumatra Selatan). Adapunn di Kutai, Kalimantan Timur ditemukan arca Buddha yang memperlihatkan arca seni Gandhara, India Utara. 
  • Penemuan prasasti-prasasti di Kutai dari Raja Mulawarman dan prasastiprasasti di Tarumanegara dari Raja Purnawarman menunjukkan adanya proses penghinduan. Huruf yang dipakai dalam prasasti-prasasti itu, ialah huruf Pallawa, dengan bahasa Sanskerta.
Semuanya ini menunjukkan adanya pengaruh budaya dari India di Indonesia. Setelah agama dan kebudayaan Hindu–Buddha masuk ke Indonsia terjadilah akulturasi. Perwujudan akulturasi antara kebudayaan Hindu–Buddha dengan kebudayaan Indonesia, antara lain sebagai berikut.

a. Seni Bangunan
Wujud akulturasi seni bangunan terlihat pada bangunan candi, salah satu contohnya adalah Candi Borobudur yang merupakan perpaduan kebudayaan Buddha yang berupa patung dan stupa dengan kebudayaan asli Indonesia, yakni punden berundak (budaya Megalithikum).

b. Seni Rupa dan Seni Ukir
Akulturasi di bidang seni rupa dan seni ukir terlihat pada Candi Borobudur yang berupa relief Sang Buddha Gautama (pengaruh dari Buddha) dan relief perahu bercadik, perahu besar tidak bercadik, perahu lesung, perahu kora-kora, dan rumah panggung yang di atapnya ada burung bertengger (asli Indonesia).

c. Aksara dan Seni Sastra
Pengaruh kebudayaan Hindu–Buddha salah satunya menyebabkan bangsa Indonesia memperoleh kepandaian membaca dan menulis aksara, yaitu huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Kepandaian baca-tulis akhirnya membawa perkembangan dalam seni sastra. Misalnya, cerita Mahabarata dan Ramayana berakulturasi menjadi wayang "purwa" karena wayang merupakan kebudayaan asli Indonesia.

d. Sistem Pemerintahan
Di bidang pemerintahan dengan masuknya pengaruh Hindu maka muncul pemerintahan yang dipegang oleh raja. Semula pemimpinnya adalah kepala suku yang dianggap mempunyai kelebihan dibandingkan warga lainnya(primus interpares).

e. Sistem Kalender
Sebelum kebudayaan Hindu-Budha masuk di Indonesia telah mengenal sistem kalender yang berpedoman pada pranatamangsa, misalnya mangsa Kasa (kesatu) dan mangsa Karo (kedua). Tapi setelah  Kebudayaan Hindu–Buddha masuk ke Indonesia dan membawa  perhitungan kalender, yang disebut kalender Saka dengan perhitungan 1 tahun Saka terdiri atas 365 hari, maka kemudian bangsa Indonesia menggunakan tahun Saka sebagai perhitungan kalender.

f. Sistem Kepercayaan
Nenek moyang bangsa Indonesia mempunyai kepercayaan menyembah roh nenek moyang (animisme) juga dinamisme dan totemisme. Namun, setelah pengaruh interaksi kebudayaan Hindu–Buddha masuk terjadilah akulturasi system kepencayaan sehingga masyarakat Indonesia mulai ada yang menganut agama Hindu dan Buddha.

g. Filsafat
Akulturasi filsafat Hindu Indonesia menimbulkan filsafat Hindu Jawa. Misalnya, tempat yang makin tinggi makin suci sebab merupakan tempat bersemayam para dewa. Itulah sebabnya raja-raja Jawa (Surakarta dan Yogyakarta) setelah meninggal dimakamkan di tempat-tempat yang tinggi, seperti Giri Bangun, Giri Layu (Surakarta), dan Imogiri (Yogyakarta).

1 Response to "Bukti interaksi kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia"

  1. Artikelnya bermanfaat kak, ini saya juga punya artikel tentang Akulturasi Kebudayaan Nusantara dan Hindu Budha, smoga dpt saling melengkapi

    7 Akulturasi Kebudayaan Nusantara dan Hindu Budha

    BalasHapus

wdcfawqafwef