Bangunan makam pada periode perkembangan kerajaan Islam

Advertisement
Makam Sunan Maulana Malik Ibrahim
Makam Sunan Maulana Malik Ibrahim
Bangunan makam muncul saat perkembangan Islam pada periode perkembangan kerajaan Islam. Bahkan kalau yang meninggal itu orang terhormat wali atau raja, bangunan makamnya nampak begitu megah bahkan ada bangunan semacam rumah yang disebut cungkup. 

Kemudian kalau kita perhatikan letak makam orang-orang yang dianggap suci biasanya berada di dekat masjid di dataran rendah dan ada pula di dataran tinggi atau di atas bukit.

Makam-makam yang lokasinya di dataran dekat masjid agung, bekas kota pusat kesultanan antara lain 
  • makam sultan-sultan Demak di samping Masjid Agung Demak, 
  • makam raja-raja Mataram-Islam Kota Gede (D.I. Yogyakarta), 
  • makam sultan-sultan Palembang, 
  • makam sultan-sultan di daerah Nanggroe Aceh, yaitu kompleks makam di Samudera Pasai,
  • makam sultan-sultan Aceh di Kandang XII, Gunongan dan di tempat lainnya di Nanggroe Aceh, 
  • makam sultan-sultan Siak-Indrapura (Riau), 
  • makam sultan-sultan Banjar di Kuin (Banjarmasin), 
  • makam sultan-sultan di Martapura (Kalimantan Selatan), 
  • makam sultan-sultan Kutai (Kalimantan Timur), 
  • makam sultan Ternate di Ternate, 
  • makam sultan-sultan Goa di Tamalate, dan kompleks makam raja-raja di Jeneponto dan kompleks makam di Watan Lamuru (Sulawesi Selatan), 
  • makam-makam di berbagai daerah lainnya di Sulawesi Selatan, 
  • serta kompleks makam Selaparang di Nusa Tenggara.
Makam Sunan Gunung Jati
Makam Sunan Gunung Jati

Di beberapa tempat terdapat makam-makam yang meski tokoh yang dikubur termasuk wali atau syaikh namun, penempatannya berada di daerah dataran antara lain, yaitu
  • makam Sunan Bonang di Tuban, 
  • makam Sunan Derajat (Lamongan), 
  • makam Sunan Kalijaga di Kadilangu (Demak),
    makam Sunan Kudus di Kudus, 
  • makam Maulana Malik
    Ibrahim dan makam Leran di Gresik (Jawa Timur), 
  • makam Datuk Ri Bandang di Takalar (Sulawesi Selatan), 
  • makam Syaikh Burhanuddin (Pariaman), 
  • makam Syaikh Kuala atau Nuruddin ar-Raniri (Aceh) 
dan masih banyak para dai lainnya di tanah air yang dimakamkan di dataran.

Makam-makam yang lokasinya di atas bukit, makam yang paling atas adalah yang dianggap paling dihormati misalnya 
  • Makam Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah di Gunung Sembung, 
  • di bagian teratas kompleks pemakaman Imogiri ialah makam Sultan Agung Hanyokrokusumo. 

Kompleks makam yang mengambil tempat datar misalnya di Kota Gede, orang yang paling dihormati
ditempatkan di bagian tengah. Makam walisongo dan sultan-sultan pada umumnya ditempatkan dalam bangunan yang disebut cungkup yang masih bergaya kuno dan juga dalam bangunan yang sudah diperbaharui. 

Cungkup-cungkup yang termasuk kuno antara lain cungkup makam Sunan Giri, Sunan Derajat, dan Sunan Gunung Jati. Demikian juga cungkup makam sultan-sultan yang dapat dikatakan masih menunjukkan kekunoannya walaupun sudah mengalami perbaikan contohnya cungkup makam sultan-sultan Demak, Banten, dan Ratu Kalinyamat (Jepara).

0 Response to "Bangunan makam pada periode perkembangan kerajaan Islam"

Posting Komentar

wdcfawqafwef