Upacara Labuan Keraton Yogyakarta

Advertisement
Setiap tahun keluarga besar Keraton Yogyakarta selalu mengadakan upacara labuhan, biasanya dilakukan 1 hari setelah penobatan dan pada waktu ulang tahun penobatan (tinggalan dalem). Upacara labuhan diselenggarakan di empat tempat:
  1. Parang Kusumo,
  2. Gunung Lawu,
  3. Gunung Merapi, dan
  4. Dlepih.
Upacara labuhan yaitu upacara mengirimkan barang-barang dan sesaji ke tempat-tempat yang dianggap keramat dengan maksud sebagai penolak bala untuk keselamatan masyarakat. Upacara ini merupakan adat yang turun temurun sejak Panembahan Senopati memegang kekuasaan di Mataram. Beliau seorang raja yang sangat "sakti" dan gemar bertapa. Dengan kesaktiannya beliau dapat melindungi rakyatnya, mudah berhubungan dengan jin atau penguasa setempat yang dianggap keramat untuk dapat dimintai pertolongan. Sebagai imbalannya beliau mempersembahkan sesaji maupun benda-benda tertentu yang menjadi kesukaan makhluk halus tersebut dalam bentuk upacara-upacara. Oleh karena itu, sampai sekarang upacara tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk keselamatan Sri Sultan dan keluarganya, juga untuk keselamatan rakyatnya.

Jenis sesaji untuk upacara labuhan terdiri atas: sanggan (setangkap pisang), kinang, abon-abon terdiri atas bunga mawar, melati, kenanga, dan serbuk kayu, cendana, jajan pasar, (pisang, ketimun, salak, roti, jadah, wajik), pala gumantung, pala kependem, dan pala kesimpar. Sedangkan untuk keselamatan upacara labuhan dan jumenengan terdiri atas: tumpeng yuswo, tumpeng ucok, dahar rasul, lengkap dengan lauk pauknya, palagara, bekakak, tumpeng robyong, tumpeng mancawarna, tumpeng urubing damar, tumpeng kendit atau gelang, tumpeng asrepasrepan, tumpeng garing, apem alit, rujak-rujakan warni pitu, ketan, kolak, apem, dan lain-lain. Barang-barang yang dilabuh antara lain: kain/sinjang cangkring, semekan atau pintu solok, gadung melati, gadung jinggo, udorogo, bangun tulak masing-masing satu lembar, sela (batu), ratus, lisah (minyak), yatra (uang) tindih dan lain-lain.

Pelaksanaannya Upacara Labuhan diawali dengan diadakannya upacara sugengan yang diselenggarakan dalam keraton, setelah kelengkapannya diperiksa, dan setelah mendapat izin dari Sri Sultan rombongan upacara siap diberangkatkan. Sesampainya di sana rombongan diterima oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II beserta stafnya yang kemudian diserahkan kepada juru kunci yang akan memimpin jalannya upacara labuhan.

0 Response to "Upacara Labuan Keraton Yogyakarta"

Posting Komentar

wdcfawqafwef